Selasa, 16/03/2010 20:32:27 WIBOleh: Siti Munawaroh
JAKARTA: Para pelaku industri otomotif nasional mengharapkan situasi politik Thailand yang memanas dan diwarnai aksi demonstrasi besar-besaran, tidak berakhir dengan anarkis sehingga suplai produk ke pasar domestik tetap berjalan normal.
Pekan lalu Ibukota Thailand, Bangkok, kembali digoyang oleh aksi demonstrasi yang dilancarkan para pendukung mantan perdana menteri Thaksin Shinawatra. Puluhan ribu pengunjuk rasa anti pemerintah berkumpul di Bangkok, menuntut pemerintah mundur dan menggelar pemilihan umum.
Pengunjuk rasa yang mengenakan kaus merah ini adalah pendukung mantan perdana menteri Thaksin yang digulingkan lewat kudeta militer tahun 2006.
“Belum terganggu [suplai]. Mudah-mudahan tidak ada dampak yang signifikan. Sampai saat ini kami memonitor dengan ketat situasi di Thailand. Pabrik [Toyota] berada di luar kota Bangkok, jadi diharapkan tetap aman,” kata Joko Trisanyoto Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM).
Sejauh ini, sebanyak 2.500 unit-3.000 unit atau hampir 15% dari total penjualan Toyota per bulannya dipasok dari pabrik di Thailand. Model-model Toyota yang diimpor dalam kondisi utuh yakni Yaris, Hilux, Corolla Altis, Camry, dan Vios.
Harapan senada pun disampaikan oleh Jofnis Fandy dan Mukiat Sutikno, Direktur Pelaksana PT GM AutoWorld Indonesia (GMAI) dalam kesempatan terpisah. Jonfis dan Mukiat sama-sama mengakui bahwa sejauh ini belum ada pengaruh atas aksi demo di Thailand terhadap pengiriman (impor)
kendaraan.
“Harapannya tidak sampai anarkis. Memang terakhir di sana agak ribut karena demonstrasi. Saat ini kami coba produk-produk rakitan lokal seperti Jazz, CR-V dan Freed sebagai backbone penjualan, karena model-model CBU sangat bergantung pada suplai dari luar,” jelas
Jonfis.
Mukiat menambahkan dampak aksi demonstrasi sebenarnya bukan hanya dikhawatirkan oleh Chevrolet, tetapi pemasar kendaraan merek-merek lain yang mengimpor dari negeri Gajah Putih tersebut. Namun, lanjut Mukiat, pemerintah Thailand sampai sejauh ini berhasil meredam berbagai aksi demonstrasi dan kekisruhan politik.
“Kalau aksi demonstrasi sampai terus berlanjut, tentu akan memengaruhi suplai. Sejauh ini masih aman dan harapannya tidak rusuh,” jelasnya.
Chevrolet saat ini mengimpor model Captiva yang menjadi tulang punggung penjualan di Tanah Air, dari pabriknya di Thailand. Adapun Honda mengimpor dalam bentuk CBU sejumlah model sedannya dari negara tetangga ini, seperti model Civic, City dan Accord.
Selain Toyota, Honda dan Chevrolet, Mitsubishi pun menjadi pabrikan yang mengimpor sejumlah modelnya dari Thailand, termasuk Pajero Sport yang saat ini laris di pasaran. Total volume impor Mitsubishi dari negara tetangga ini sekitar 1.000 unit-1.500 unit per bulan.(msb)
web.bisnis indonesia;
Tidak ada komentar:
Posting Komentar